Jenis-jenis bashirah

شَعَاعُ البَصِيْرَةِ يُشْهَدُكَ قُرْبَهُ مِنْكَ، وَعَيْنُ البَصِيْرَةِ يَشْهَدُكَ عَدَمَكَ لِوُجُوْدِهِ، وَحَقُّ البَصِيْرَةِ يُشْهِدُكَ وُجُوْدَهُ لَا عَدَمَكَ وَلَا وُجُوْدَكَ.

“Syu’aa’ul bashirah (sinar mata batin) memperlihatkan padamu kedekatan-Nya darimu. ‘Ainul bashiirah (penyaksian mata batin) membuatmu menyaksikan ketiadaanmu karena wujud-Nya. Dan haqqul bashirah (mata batin yang hakiki) membuatmu menyaksikan wujud-Nya, bukan ketiadaanmu ataupun wujudmu.”

Dalam hikmah ini disebutkan mengenai ‘cahaya akal’, ‘cahaya ilmu’ dan ‘cahaya ilahi’. Siapa saja yang menggunakan akalnya (cahaya akal) sesuai dengan petunjuk dari Allah, akan senantiasa merasakan keberadaan dirinya dekat dengan Allah, akan senantiasa merasakan keberadaan dirinya dekat dengan Allah. Kemudian, siapa saja yang menggunakan ilmunya (cahaya ilmu) akan menganggap dirinya tidak eksis jika dibandingkan dengan keberadaan Allah. Dan siapa saja yang menggunakan pemahaman ilahiyah (cahaya ilahi), hanya akan merasakan kehadiran Allah saja, tidak yang lain. Atau dengan kata lain, semua yang ada bagi mereka tidak lagi berharga. Oleh karena itu mereka menganggapnya tidak ada.

Baca Juga:   Berbaiksangka Kepada Allah


Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.