Cahaya-cahaya Allah

اِهْتَدَى الرَاحِلُوْنَ إِلَيْهِ بِأَنْوَارِ التَوَجُّهِ، وَالوَاصِلُوْنَ لَهُمْ أَنْوَارُ المُوَاجَهَةِ، فَالأَوَّلُوْنَ وَهَوُلآءِ الأَنْوَارُ لَهُمْ، لِأَنَّهُمْ

للهِ لاَ لِشَيْئٍ دُوْنَهُ، قُلِ اللهَ ثُمَّ ذَرْهُمْ خَوْضِهِمْ يَلَعَبُوْنَ.

“ Orang-orang yang tengah berjalan menuju Allah mendapat petunjuk dengan cahaya tawajjuh (konsentrasi menghadap Allah). Sedangkan orang yang telah sampai kepada Allah mempunyai anwaar al-muwajjah(cahaya yang didapatkan dari berhadapan dengan-Nya). Kelompok pertama (yang tengah berjalan menuju Allah) adalah milik cahaya (membutuhkan cahaya agar sapai pada Allah), adalah yang memiliki cahaya, sebab mereka itu milik Allah, bukan milik sesuatu selain-Nya. ‘Katakanlah: “Allah-lah (yang menurunkannya)”, kemudian (sesuadah kamu menyampaikan Al-Qur’an kepada mereka) biarkan mereka bermain-main dalam kesesatan mereka (Al-An’am:91)

Baca Juga:   JanganMeminta Allah Mengubah Kehendak yang Sudah ditetapkan

Hakikat Tauhid itu adalah, apabila seorang hamba telah mampu untuk menyingkirkan pengaruhselain dari Allah Ta’ala. Karena ia sangat meyakini, bahwa semua pengaruh selain Allah itu bersifat menipu.



Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.