- 4 Maret 2015
- Posted by: BMT Fastabiq
- Category: News
JanganMeminta Allah Mengubah Kehendak yang Sudah ditetapkan
لاَ تَطْلُبْ مِنْهُ أَنْ يَخْرُجَكَ مِنْ حَالَةٍ لِتَسْتَعْمِلَكَ فِيْمَا سِوَاهَا فَلَوْ أَرَادَكَ لَاسْتَعْمَلَكَ مِنْ غَيْرِ اِخْرَاجٍ.
“Jangan meminta kepada Allah supaya Dia mengeluarkanmu dari suatu keadaan ke keadaan lain. Sekiranya Dia menghendaki yang demikian, maka tentulah Dia akan memasukanmu tanpa mengeluarkanmu dari keadaan yang sebelumnya.”
Ada sebuah kisah tentang seorang saleh yang terbiasa bekerja dan beribadah. Suatu ketika Ia berucap, “ Seandainya setiap hari aku mendapatkan dua potong roti tanpa harus bekerja, maka aku akan lebih leluasa beribadah kepada Allah sepanjang hari.” Beberapa saat berlalu, Ia dinyatakan bersalah atas suatu masalah, hingga ia harus mendekam di dalam penjara untuk beberapa waktu lamanya. Dan setiap hari (di dalam penjara) Ia mendapatkan jatah dua potong roti (tanpa harus bekerja). Setelah cukup lama berada di dalam penjara, Ia mulai tersiksa dan bertanya-tanya tentang nasibnya. Kemudian Ia teringat akan apa yang pernah diucapkannya dahulu. Dan seketika itu Ia memohon ampun kepada Allah Ta’ala atas permintaanya yang menyalahi kehendak Allah.