- 13 Maret 2017
- Posted by: BMT Fastabiq
- Category: News
Rasulullah SAW memberikan peringatan keras kepada umat Muslim akan bahaya memfitnah kehormatan seseorang dan mengungkapkan kesalahan-kesalahan mereka tanpa bukti kuat.
Nabi SAW lantas mengingatkan orang yang melakukan hal-hal itu dengan ringan (maka kesalahan-kesalahan) dirinya akan ditampakkan. Bahkan meski ia bersembunyi di tempat paling tersembunyi sekalipun.
Oleh karena itu, Dr Muhammad al-Hasyimi berpendapat, Muslim sejati hendaknya memperhatikan sabda Nabi SAW ketika beliau ditanya, ”Siapakah Muslim yang terbaik ya Rasulullah?” Beliau menjawab, ”Seseorang yang selamat dari lidah dan tangannya.” (Muttafaq’alaih)
Umat dianjurkan memerangi pergunjingan. Ia melindungi saudara Muslimnya yang tidak hadir, ketika ada fitnah yang membicarakannya. Ini sesuai petunjuk Nabi SAW agar umat melindungi kehormatan saudaranya dari fitnah, dan Allah SWT akan melindunginya dari api neraka.
Adapun dalam pandangan Syekh Yusuf al-Qardhawi, orang yang difitnah atau dituduh dengan semena-mena, bisa membela diri. Ia mempunyai hak untuk meneriakkan kebenaran, bahkan Allah SWT membolehkan baginya hal yang tidak dibolehkan bagi orang lain, demi menjaga posisinya dalam masyarakat dan membela kehormatannya.
Lebih jauh, Dr Muhammad, mengatakan, kelemahan-kelemahan manusia tidak akan hilang dengan mengungkapkan kesalahan-kesalahan orang, namun dengan menjelaskan hal-hal ini kepada mereka dengan cara yang lebih baik, menganjurkan ketaatan, dan melarang perbuatan salah.
Semua dilakukan tanpa kekerasan dan konfrontatif. ”Sebuah pendekatan yang lembut dan melembutkan hati sekaligus membukakan pikiran.”