Peran Nafsu di Saat Lapang dan Sempit

البَسْطُ تَأْخُذُ النَفْسُ مِنْهُ حَظَّهَا بِوُجُوْدِ الفَرَحِ وَالقَبْضُ لَا حَظَّ لِلنَفْسِ فِيْهِ

“Dikala Lapang, nafsu bisa mengambil peranan melalui rasa gembira. Sedangkan di kala sempit, nafsu tidak mampu berperan apa-apa.”

Abu Hasan Asy-Syadzili perna berkata, Bahwa rasa lapang maupun sempit itu senantiasa silih berganti ada dalam perasaan seorang hamba, bagaikan silih bergantinya siang dan malam. Maka, disaat datnag ujian dari Allah berupa kelapangan, seorang hamba mesti menjaga diri dari semua hal yang melampaui batas, terutama lisannya. Karena, dalam kondisi gembira, lisan sering sombong dan asal bicara.

Baca Juga:   Muhammadiyah Galang Dana Bangun Masjid Tolikara


Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.