Assalamu’alaikum Sahabat Fastabiq..

Ali bin Abi Thalib berkata “Jangan membuat keputusan ketika sedang marah, jangan membuat janji sewaktu sedang gembira”

Keputusan dan Amarah

Saat sedang marah, otomatis kepala dan hati panas. Tak bisa berpikir jernih. Yang dikedepankan tak lebih hanya emosi. Maka keputusan yang di ambil pada waktu itu saat sedang marah, biasanya keputusan yang tidak tepat. Terlampau tergesa – gesa, hingga seringkali menimbulkan sesal di akhir.

Janji dan Gembira

Saat sedang gembira, dunia rasanya lebih indah. Segala hal terasa menyenangkan hati, fokus diri hanya pada rasa yang melambung di hati. Maka janji yang di ucapkan pada waktu itu saat sedang gembira, biasanya hanya sekedar imbas dari rasa gembira yang meluap. Sekedar berjanji, namun tak begitu memperdulikan isi dari janji tersebut. Terlampau tergesa gesa mengiyakan janji, hingga seringkali menimbulkan sesal di akhir.

Baca Juga:   Ambulance untuk Umum (Gratis Khusus Dhuafa)

Jika memang keputusan harus diambil padahal hati sedang diserbu amarah. Jika memang janji harus di buat padahal hati sedang gembira. Ambilah jarak dan waktu, tak perlu terlalu lebar dan lama. Sejenak saja, sejengkal saja. Dan netralkan dulu perasaan di dada. Semoga keputusan dan janji yang dibuat, bukan dominasi dari perasaan amarah atau gembira.