- 17 Desember 2015
- Posted by: BMT Fastabiq
- Categories: Cermin, Majalah Fastabiq, News
Tidak ada komentar
TERKADANG kita sering tidak memikirkan perbuatan yang telah kita lakukan sendiri. Keadaan hati seringkali berubah-ubah. Ada kalanya kita semangat dalam menjalani kehidupan, ada pula saat-saat di mana raga ini mulai lelah dengan problematika yang ada. Sehingga, banyak dari kita yang lalai, terutama dalam menjalankan kewajibannya sebagai seorang hamba.
Ketahuilah, sifat lalai itu tidak akan pernah membawa keberuntungan bagi diri kita sendiri. Jangankan nanti di akhirat, di dunia pun akan mempengaruhi kesuksesan diri. Seperti halnya, banyak orang yang enggan berteman dengan kita sepenuh hati. Ketidak hati-hatian membuat diri kita mengalami kerugian. Itu hanya beberapa dari banyaknya permasalahan yang akan kita peroleh akibat lalai.
Sedangkan di akhirat, bahkan di alam barzah kita pun akan mengalami hal yang tidak menyenangkan jika berbuat lalai. Dalam hal ini, berarti kita tidak mengindahkan perintah-perintah dari Allah SWT. Sehingga, itulah yang membuat Allah SWT memberikan azab-Nya.
Hal ini telah Allah SWT peringatkan kepada kita dalam Surat Qaaf ayat 22, “Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam.”
Itulah, yang akan diperoleh oleh orang-orang yang lalai. Keadaan seperti itu mereka peroleh akibat tidak ingin bertaubat kepada-Nya dari perbuatan salah yang telah dilakukannya. Kesalahannya itu mendapatkan azab dan siksa, dimasukkan ke dalam neraka. Di sanalah matanya akan terbuka dan penglihatannya jadi tajam. Namun, meski penglihatannya sudah sangat tajam, hanya dapat dipergunakan untuk menyesal, bukan untuk memperbaiki keadaan.