- 12 Februari 2015
- Posted by: BMT Fastabiq
- Category: News
RUH DARI AMAL ADALAH KEIKHLASAN
تَنَوَّعَتْ أَجْنَاسُ الأَعْمَالِ لِتَنَوُّعِ وَارِدَاتِ الأَحْوَالِ. الأَعْمَالُ صُوَرٌ قَائِمَةٌ وَأَرْوَاحُهَا وُجُوْدُ سِرَّ الإِخْلَاصِ فِيْهَا.
“Amal itu beragam, lantaran beragamanya keadaan yang menyelinap ke dalam hati (jiwa). Amal itu merupakan kerangka yang tetap (mati, tidak bergerak), dan ruhnya ialah keikhlasan yang ada (melekat) padanya.”
Setiap hamba yang shaleh, yang sedang menuju ke suatu maqam (tingkatan) tertentu akan merasakan kenikmatan di dalam menjalankan setiap perintah Allah Ta’ala. Karena mereka mengerti didalam rangkaian ibadah yang mana mereka dapat merasakan kenikmatannya.
Yang dimaksudkan oleh Syaikh Ibn ‘atha’illah disini, keikhlasan seseorang dalam beramal adalah semata ditujukan kepada Allah sebagai zat yang memiliki sang hamba. Dan memang dalam hal ini dikenal dengan (terdapat) berbagai tingkatan, sesuai dengan taufiq yang diberikan oleh Allah Ta’ala kepada sang hamba.