- 30 Mei 2016
- Posted by: BMT Fastabiq
- Category: News
Maraknya kekerasan yang menimpah perempuan dan anak di sejumlah daerah di Indoneia membuat Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah (PD NA) Lamongan menggelar seminar Strategi Advokasi dan Pendampingan Perempuan dan Anak di Gedung PDM Lamongan, jalan Lamong Rejo kota Lamongan.
Seminar yang digelar pada Sabtu (29/5) tersebut menghadirkan narasumber dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Majelis Hukum Dan Hak Asasi Manusia PDM Lamongan serta dari Majelis Hukum Dan Hak Asasi Manusia Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Lamongan.
Menurut Hj.Juli Widyawati M Pd, Ketua PD NA Lamongan, seminar ini berjuan untuk memunculkan kader Nasyiatul sebagai pendamping terhadap masyarakat di sekitarnya, terutama terhadap perempuan dan anak yang mengalami kekerasan.
“Nasyiatul ‘Aisyiyah diharapkan mampu dapat memperjuangankan nasib korban kekerasan anak dan perempuan sampai korban tersebut mendapatkan haknya yang layak. Karena advokasi adalah nafas bagi Nasyiatul ” kata Hj.Juli Widyawati M Pd.
Sementara itu menurut Drs Lukmanul Hakim SH,MH, ke depan pada tingkat ranting atau desa kader Muhammadiyah, Nasyiyah khususnya hendaknya dapat mendirikan klinik bantuan hukum. Karena diharapkan klinik tersebut akan menjadi tempat konsultasi masalah-masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Kader Nasyiaitul ‘Aisyiyah itu berada hingga tingkat ranting atau desa yang sangat dekat dengan masyarakat. Maka harus mampu mengidentifikasi persoalan kekerasan anak dan perempuan lebih awal. Kemudian melakukan pendampingan” kata Drs Lukmanul Hakim SH,MH. (muhammadiyah.or.id)