- 7 Juli 2020
- Posted by: BMT Fastabiq
- Category: News
Menteri Koperasi dan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) Teten Masduki mengunjungi Kantor Pusat BMT Fastabiq Pati, Jateng. Sabtu, 04 Juli 2020,
Teten Masduki ingin memastikan bahwa, koperasi yang ada di Jawa Tengah ditengah Pandemi ini, tidak ikut terpuruk dan bisa menyalurkan usahanya untuk usaha mikro kecil.
“Saat Pandemi ini koperasi harus bisa memberi pemberdayaan kepada masyarakat khususnya UMKM, terbukti BMT Fastabiq sampai saat ini masih aktif dan bisa memberdayakan anggotanya untuk ikuti pembinaan dalam usaha mikro,” ujarnya.
Selain memajukan UKM, Menkop juga mendorong koperasi untuk menggenjot sektor perikanan, terutama perikanan laut.
Menurutnya, sektor ini pasarnya sangat luas, “mulai dari perkapalan, cold storage hingga pengalengan ikan,” terang Teten.
Pihaknya juga mengapresiasi BMT Fastabiq, yang telah mulai mengembangkan layanan digital. “Dengan digitalisasi ini nantinya akan mempermudah anggota. BMT Fastabiq harus naik kelas,” tuturnya.
UMKM Bebas Pajak, Selama Pandemi
Menkop Teten juga sudah mengkonfirmasi pembebasan pajak Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) selama pandemi. Namun, hal itu belum banyak diketahui oleh masyarakat.
“Program kedua kami adalah pembebasan pajak kepada UMKM. Namun, banyak pelaku UMKM yang takut untuk mengajukan, takut kalau diperiksa pajaknya,” ujar Teten.
Ia sudah berkoordinasi dengan Dirjen Pajak untuk persoalan ini. Dirjen Pajak juga berjanji tidak akan mengotak-atik terkait hal tersebut.
Karenanya, pelaku UMKM harus proaktif mengajukan pembebasan pajak tersebut.
Sementara itu, Direktur utama BMT Fastabiq, Muhamad Ridwan meminta restu kepada Menteri Koperasi agar BMT Fastabiq bisa melebarkan sayap usahanya di skala Nasional.
“Keberhasilan koperasi adalah ketika usahanya itu sesuai asas koperasi yaitu dari anggota dan kembali lagi ke anggota,” sambungnya.
(*)