The_Law_of_Attraction_1Saudaraku, jika kita melempar buah apel yang masih bagus dan segar ke atas, niscaya yang jatuh kembali kepada kita adalah berupa apel yang juga bagus dan segar kondisinya. Sebaliknya jika yang kita lempar adalah buah apel yang sudah busuk maka yang jatuh kembali adalah apel busuk tersebut. Inilah gambaran tentang hukum tarik menarik atau yang dalam istilah ilmu pengembangan diri sering disebut dengan Law of Attraction (LoA). Hukum LoA memberikan rambu-rambu kepada kita bahwa apa yang kita fikirkan itulah yang akan terjadi pada kita. Jika kita sering berfikir postif dan banyak beramal sholih maka kita akan sering mendapatkan hal positif dan kebaikan. Sebaliknya jika kita selalu negative thingking dan banyak berbuat keburukan maka keburukan pula yang akan sering menghampiri kita.
Hukum Law Of Attraction selaras dengan Firman Allah dalam hadits qudsi “Aku mengikuti sangkaan hambaKu padaKu, jika sangkaannya baik maka baiklah yang didapatkan, jika sangkaannya buruk maka buruklah yang didapatkan” (HR Ahmad). Maka saudaraku jika mendambakan kebaikan berprasangka baiklah kepada Allah dan kepada siapapun, niscaya akan mendapatkan kebaikan. Tinggalkan prasangka buruk (husnudzon) apalagi amal yang buruk karena secuil amal buruk kita niscaya akan tertangkap oleh radar Allah dan pasti akan kembali kepada kita dalam rupa keburukan pula.
Dalam bukunya Quranic Law of Attraction sang penulis Rusdi Rauf menjelaskan bahwa Al-Quran telah memaparkan Hukum Tarik-Menarik dengan sangat jelas. Coba kita perhatikan salah satu ayat berikut ini: “Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya’dia akan melihat (balasan)nya. Dan, barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya,” (QS Az-Zalzalah [99]: 7-8).
Maka Saudaraku, dalam hal apapun selalulah berpikir dan bertindak positif. Jika ingin sukses dalam karier bekerjalah dengan sebaik-baiknya. Disiplin dalam jam kehadiran, mencapai hasil diatas rata-rata dan jalin hubungan yang baik dengan setiap rekan kerja dan juga konsumen. Insya Allah kebaikan dan kesuksesan karier tinggal menunggu waktu.
Demikian pula jika memimpikan keluarga bahagia dengan istri atau suami dan anak-anak yang baik maka taburlah etika dan sikap-sikap yang baik dalam harmoni keluarga, niscaya kebahagiaan akan menjadi orkestra yang dapat kita nikmati setiap hari.
Salam Positif.

Baca Juga:   BEBENAH OMAH

Oleh : Agus Jamaluddin, S.Ag
Direktur SDI BMT Fastabiq



Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.