- 16 Mei 2016
- Posted by: BMT Fastabiq
- Category: News
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dalam acara pembukaan Temu Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) yang digelar oleh Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah di Sahid Rich Hotel Yogyakarta, Sabtu (14/5) memaparkan dua alasan diselenggarakannya JSM Pertama, didasari oleh pertimbangan yang sangat kuat, karena sejarah Islam di bumi Indonesia tercinta adalah sejarah para saudagar.
“Peran saudagar sangat penting dalam menyebarkan Islam di Indonesia, sehingga mayoritas warganya adalah muslim, dan punya sejarah dalam pejuangan kemerdekaan. Kami juga ingin merevitalisasi ketika menurunnya etos saudagar, dalam jargon robohnya surau kami,” ungkap Haedar.
Haedar menambahkan bahwa muslim di Indonesia ini mayoritas. Tentu umat Islam perlu bersyukur, wujudnya dengan mujahadah dan muhasabah diri. Haedar menginginkan umat Islam memiliki kualitas yang strategis.
“Selain itu, juga karena semangat berdagang yang ditularkan KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, dan kredo sedikit bicara, banyak bekerja. Kami ingin membangun etos baru, lewat dunia kewirausahaan, mampu menjadikan pembangunan Islam dan bangsa, semakin lama semakin mandiri,” lanjut Haedar.
Haedar Nashir menegaskan bahwa bangsa Indonesia harus selalu memiliki optimis. Bahwa negeri ini adalah bangsa muslim yang besar.
“Gerakan ekonomi tanpa disertai dengan memberi contoh, yakni memiliki kekuatan ekonomi, sebagai pilar strategis Indonesia ke depan,” jelas Haedar.
Melalui momentum JSM, Haedar Nashir berharap, agenda ini bisa menjadi pemacu bangsa ini, sehingga memliki daya saing ekonomi.
Di dalam kesempatan yang sama Haedar Nashir bersama Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meresmikan Pembukaan temu JSM. Haedar juga mengatakan bahwa Muhamamdiyah harus memperbanyak usaha dalam memajukan bangsa ini di bidang ekonomi. sumber: muhammadiyah