Fastabiq Resik Masuk 4 Besar Kompetisi Bisnis Sosial Tingkat ASEAN Di Singapura

 

Fastabiq Resik berhasil masuk empat besar dalam kompetisi bisnis sosial tingkat ASEAN (Asia Tenggara) yang diselenggarakan di Marina Bay Sands, Singapura. Kegiatan yang diselenggarakan oleh SCOPE Group Malaysia  dalam ASEAN Impact Challenge (AIC) ini adalah sebagai bentuk penghargaan kepada perusahaan – perusahaan di regional Asia Tenggara yang bergerak di bidang pemberdayaan sosial dan lingkungan hidup.

Penganugerahaan ASEAN Impact Challenge 2016 ini didukung oleh UNICEF dan yayasan milik Bill Gate, Microsoft Foundation, dan mencari inovator sosial dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Laos, Kamboja, Brunai Darussalam, Myanmar, Vietnam dan Thailand.

Fastabiq Resik adalah salah satu divisi di KSPPS BMT Fastabiq Khoiro Ummah yang bergerak di bidang kebersihan lingkungan hidup. Sukahar Ahmad Syafii selaku kepala divisi yang membidangi hal ini menjelaskan, “Konsep yang kita tawarkan ini adalah salah satu platform social enterprise yang fokus terhadap pengentasan kemiskinan dengan dua program, pertama jasa pengumpulan sampah,  kedua, cleaning service profesional dan edukasi manajemen sampah dengan pendekatan yang trendi”.  Program ini sangat cocok dengan keadaan kota kecil seperti Pati, karena akan berdampak positif bagi perkembangan sosial dan ekonomi di Pati

Baca Juga:   IMPACT SLIDE DESIGN TRAINING, Cara membuat Desain Slide Power Point yang tak biasa dan Impactfull

Ada 20 peserta yang ikut final dalam ASEAN Impact Challenge (AIC) ini, kemudian diambil 4 besar dari masing-masing tingkatan, diseleksi kembali menjadi 2 besar dari masing-maisng tingkatan. Diantara 4 social enterprise yang lolos adalah : 1) Water Room Singapura, 2) Siam Organic Thailand, 3) HiGi Malaysia, 4) Fastabiq Resik Indonesia.

Menuru Agus Jamaluddin direktur Baitul Maal KSPPS Fastabiq Khoiro Ummah Salah satu point penting mengapa Fastabiq Resik bisa masuk 4 besar adalah social impact (dampak sosialnya), dimana setelah berdiri skita 1.5 tahun yang lalu  lalu, Fastabiq Resik telah nyata memberikan dampak kepada 21 keluarga miskin dengan memberikan pekerjaan dan gaji yg layak.

Point lainnya, Fastabiq Resik mencoba melakukan sesuatu yang berbeda dari kebanyakan Social Enterprise, ketika  hampir semua Social Enterprise pemula melakukan inovasi teknologi, Fastabiq Resik melakukam inovasi sosial. Hal ini dipilih dengan melihat dampak negatif inovasi teknologi yang dapat mengurangi peran manusia yang berarti berpotensi menciptakan pengangguran baru.

Direktur Utama KSPPS Fastabiq, Muhammad Ridwan mengaku bangga dengan prestasi Fastabiq Resik tersebut, dan akan terus mendukung program yang memberdayakan anggota. (Syafi’)



Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.