- 29 Oktober 2013
- Posted by: BMT Fastabiq
- Category: News
REPUBLIKA.CO.ID, BATAM — Dunia internasional saat ini takut dengan gerakan ekonomi syariah yang berasal dari Indonesia. Bukan dari negara Timur Tengah.
Pakar ekonomi syariah Adiwarman Karim memaparkan tiga alasan mengenai hal itu. Pertama, ekonomi syariah di Indonesia merupakan gerakan rakyat (people movement). Bukan gerakan yang didorong oleh pemerintah mau pun orang kaya.
“Ini ekonomi syariah yang gerakan rakyat dari bawah. Berbeda dengan Malaysia yang dibantu oleh pemerintah,” kata Adiwarman.
Ia mencontohkan, gerakan masif sekitar 500 baitul maal wat tamwil (BMT) di Indonesia yang melibatkan sekitar 30 juta orang.
Alasan kedua, ujarnya, gerakan ekonomi syariah di Indonesia bertujuan untuk memberikan manfaat kepada orang lain. Gerakan tersebut juga bertujuan untuk mengurusi hak asasi manusia.
“Jadi, banyak orang merasakan manfaat dari ekonomi syariah,” kata Wakil Ketua Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia tersebut.
Ia juga menyebut semakin besar gerakan BMT, rakyat akan semakin senang. Sebab, kemampuan BMT untuk memberikan bantuan semakin besar.
Alasan ketiga, gerakan ekonomi syariah di Indonesia dilakukan secara serius, tulus dan ikhlas. Di Indonesia bukan gerakan kosmetik semata. Melainkan gerakan yang bertujuan untuk menegakkan islam.
Sumber: Republika